Ada beberapa indikasi di dalam pelaksanaan green
campus diantaranya adalah kehijauan kampus, pemanfaatan ruang, efisiensi
energi, penggunaan air, pengolahan limbah, dan sistem transportasi yang ramah
lingkungan. Jika kesemuanya dapat dimaksimalkan maka kampus tersebut patut
disebut sebagai kampus hijau.
Dalam praktiknya pihak pemangku kekuasaan di
kampus masih kerepotan dengan bagaimana dapat mewujudkan kampus hijau?.
Sebagian kampus terbentur dengan masalah lahan kosong yang minim, di kampus
lain terhambat oleh masih banyaknya mahasiswa yang memakai kendaraan bermotor
dikarenakan jarak tempat tinggal yang relatif jauh dari kampus.
Ternyata tidak mudah mewujudkan kampus hijau yang
ideal. Kemudian bagaimana cara sederhana untuk merealisasikan program
tersebut?. Ada beberapa opsi diantaranya memaksimalkan taman kampus yang telah
ada atau menggunakan celah kosong di kampus untuk ditanami tumbuhan hijau
dengan sarana pot bunga. Selain itu meminimalisir penggunaan energi listrik
dengan langkah mematikan lampu, kipas angin atau ac saat ruangan tersebut
kosong.
Dalam hal pengolahan limbah, setiap kampus
setidaknya menyiapkan tempat sampah dan membedakan berdasarkan jenisnya.
Bekerjasama dengan pihak ketiga juga dapat dilakukan untuk proses pengolahan
limbah tersebut, misalnya bekerjasama dengan pengelola ‘bank sampah’. Sedangkan
untuk mengurangi volume kendaraan bermotor, dibeberapa kampus telah
diberlakukan peraturan bagi mahasiswa baru untuk menggunakan sepeda angin.
Semua langkah diatas harus diawali dengan sosialisasi dan pemahaman yang benar
tentang program kampus hijau.
Dengan melakukan hal-hal kecil tersebut kelak
akan terlaksana program besar kampus hijau. Tentunya dengan dukungan
regulasi serta kesadaran seluruh warga kampus untuk menaatinya. Alhasil, kampus
menjadi hijau, udara sejuk tanpa polusi, bersih tanpa sampah yang menjadikan
proses pendidikan menjadi lebih baik.
sumber :
http://irawanism.wordpress.com/2011/10/01/kampus-hijau-dimulai-saat-ini-juga/
0 komentar:
Post a Comment